http://microsite.tabloid-nakita.com/blogcompetition/

Senin, 11 Maret 2013

Mencetak Anak Cerdas, Kreatif Dan Mandiri Ala Saya



Tidak banyak waktu yang saya miliki untuk bersama anak-anak. Meskipun saya bukanlah  seorang ibu yang full time menjaga dan mengasuh anak, namun dalam urusan mendidik dan pembentukan karater tetap menjadi prioritas utama sebagai working mama.

Sulitnya mencari asisten rumah tangga tidak menyurutkan tekad saya agar tetap produktif, siapa bilang ibu bekerja tidak bisa mendidik anak dengan baik?. Selama bekerja, saya menitipkan anak-anak kepada neneknya untuk menciptakan lingkungan yang sehat penuh cinta kasih. Dengan kedekatan, komunikasi yang baik dan cinta sepenuh hati  menjadi pondasi saya dalam mengatasi masalah yang timbul karena perbedaan pola asuh yang mungkin terjadi.

Asiknya melukis dengan cat warna



Seru 






Bahagia jadi seorang ibu menjadikan kesulitan tidak berarti bagi saya dalam membangun karakter dan menentukan metoda stimulasi kecerdasan anak. Dengan memanfaatkan sifat  anak yaitu sebagai penjiplak paling sempurna  menjadikan saya dan ayahnya sebagai role mode bagi kedua buah hati kami. Apapun yang saya lakukan selalu di tiru dan di cobanya, “Bu, Nazwa boleh bantuin gak?”, begitu alasan yang di lontarkan ketika ingin mencoba apa yang saya lakukan.

Saya selau ingin memaksimalkan waktu dirumah untuk bonding ( menjalin kedekatan ) dengan anak-anak, namun banyaknya tugas rumah tangga yang harus dikerjakan menjadikan saya  tidak punya waktu khusus untuk menstimulasi kecerdasannya. Oleh karena itu  saya menjadikan kegiatan rumah tangga sebagai permainan yang edukatif sabagai stimulasi kecerdasannya

Berikut tips menstimulasi kecerdasan anak ala saya :

·  Kegiatan memasak, saya memintanya ikut membantu mengaduk, mencuci sayuran, menjumput  bumbu, memotong sayur, memeras santan, mengocok telur dadar kesukaannya dan mencetak kue keju menjadi favorit actifity bagi Nazwa. Bahkan bisa sekaligus mengajarkannya berhitung dengan terbiasa menakar dan menimbang bahan yang dibutuhkan dalam membuat kue.

·   Kegiatan berkebun, anak sangat suka sekali main kotor-kotoran. Saya tidak keberatan anak-anak bermain dengan tanah untuk menyalurkan kreatifitasnya, saya melibatkan kedua buah hati ikut membantu berkebun di akhir pekan, menuang tanah kedalam pot, menyemai bibit dan suasana menjadi cetar membahana badai ketika diminta menyiram tanaman. Sifat usilnya muncul, saya, ayah dan adiknya ikut disiramnya dan jadilah siram menyiram ayah dan ibunya.

·  Kegiatan beberes rumah, berlomba memasukan pakaian kotor kedalam keranjang, membersihkan cat air yang berceceran setelah selesai melukis, membereskan mainan setelah selesai bermain. Sedikit lebih sulit diterapkan namun saya harus sedikit lebih kreatif dengan memberikan poin bintang, bagi anak yang berhasil mengumpulkan. Di akhir pekan poin dapat ditukar dengan buku atau mainan sesuai target yang dicapai.

·    Bermain alat musik, alat musik yang kita mainkan sangat sederhana berupa gendang dan tamborin namun bagi anak-anak dapat menciptakan suara yang gaduh merupakan hal yang tak kalah menyenangkan.

·       Berolah raga, kedua buah hati saya sangat suka bermain air. Olah raga renang selalu menjadi favorit anak saya. Dan bersepeda santai di minggu pagi menjadi jadwal rutin kami sekeluarga.

·     Melukis, membacakan dongeng sebelum tidur, membuat Nazwa (6) kaya akan kosa kata dan kreatif memadu padankan warna. Karena terlalu kreatifnya meja dan dinding menjadi sasaran aktifitasnya.

Tanaman strawbery hasil berkebun Nazwa di teras rumah


Daya konsentrasi besar pengaruhnya terhadap kecerdasan anak karena konsentrasi dibutuhkan untuk memproses informasi. Agar anak dapat berkonsentrasi, maka dibutuhkan energi yang berasal dari makanan. Untuk itu makanan yang bergizi merupakan faktor penting yang mempengaruhi konsentrasi dan kecerdasan anak.

Untuk mendukung pertumbuhan otak dan sistem syaraf mereka yang sedang cepat-cepatnya dan merupakan periode penting, para ahli merekomendasikan bahwa sejak lahir hingga usia 5 tahun, anak-anak harus mendapatkan sedikitnya 150 mg DHA dalam sehari.

Hati-hati terhadap asupan gula karena kelebihan gula dapat menurunkan daya konsentarsi pada anak. Asam lemak esensial omega-3 EPH dan DHA sangat baik untuk nutrisi otak anak, saya selalu memberi suplemen minyak ikan  yang kaya akan EPH dan DHA. Mencetak anak cerdas, kreatif dan mandiri ala saya.

 

Tulisan ini diikutkan dalam 





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar