Tidak
banyak waktu yang saya miliki untuk bersama anak-anak. Meskipun saya
bukanlah seorang ibu yang full time menjaga dan mengasuh anak,
namun dalam urusan mendidik dan pembentukan karater tetap menjadi prioritas
utama sebagai working mama.
Sulitnya
mencari asisten rumah tangga tidak menyurutkan tekad saya agar tetap produktif,
siapa bilang ibu bekerja tidak bisa mendidik anak dengan baik?. Selama bekerja, saya menitipkan anak-anak kepada neneknya untuk menciptakan lingkungan yang sehat
penuh cinta kasih. Dengan kedekatan, komunikasi yang baik dan cinta sepenuh
hati menjadi pondasi saya dalam mengatasi
masalah yang timbul karena perbedaan pola asuh yang mungkin terjadi.Asiknya melukis dengan cat warna |
Seru |
Bahagia
jadi seorang ibu menjadikan kesulitan tidak berarti bagi saya dalam membangun
karakter dan menentukan metoda stimulasi
kecerdasan anak. Dengan memanfaatkan sifat
anak yaitu sebagai
penjiplak
paling sempurna menjadikan saya dan
ayahnya sebagai role mode bagi kedua
buah hati kami.
Apapun yang saya lakukan selalu di tiru dan di cobanya, “Bu, Nazwa boleh
bantuin gak?”, begitu alasan yang di lontarkan ketika ingin mencoba apa yang
saya lakukan.
Saya
selau ingin memaksimalkan
waktu dirumah untuk bonding ( menjalin kedekatan ) dengan
anak-anak, namun
banyaknya tugas rumah tangga
yang harus dikerjakan menjadikan saya tidak punya waktu khusus untuk menstimulasi
kecerdasannya. Oleh karena
itu saya menjadikan kegiatan rumah tangga sebagai
permainan yang edukatif sabagai stimulasi kecerdasannya.
Berikut
tips menstimulasi kecerdasan anak ala saya :
· Kegiatan
memasak, saya
memintanya ikut membantu mengaduk, mencuci sayuran, menjumput bumbu, memotong sayur, memeras
santan, mengocok telur dadar kesukaannya
dan mencetak kue keju menjadi
favorit actifity bagi
Nazwa. Bahkan bisa sekaligus
mengajarkannya berhitung dengan terbiasa menakar dan menimbang bahan yang
dibutuhkan dalam membuat kue.
· Kegiatan
berkebun, anak sangat suka sekali main kotor-kotoran. Saya tidak keberatan anak-anak bermain dengan tanah
untuk menyalurkan kreatifitasnya,
saya melibatkan kedua buah
hati ikut membantu berkebun di akhir pekan, menuang tanah kedalam pot, menyemai
bibit dan suasana menjadi cetar membahana badai ketika diminta menyiram tanaman.
Sifat usilnya muncul, saya, ayah dan adiknya ikut disiramnya dan jadilah siram
menyiram ayah dan ibunya.
· Kegiatan beberes rumah, berlomba memasukan pakaian kotor kedalam keranjang, membersihkan cat air yang berceceran setelah selesai melukis, membereskan mainan setelah selesai bermain. Sedikit lebih sulit diterapkan namun saya harus sedikit lebih kreatif dengan memberikan poin bintang, bagi anak yang berhasil mengumpulkan. Di akhir pekan poin dapat ditukar dengan buku atau mainan sesuai target yang dicapai.
· Kegiatan beberes rumah, berlomba memasukan pakaian kotor kedalam keranjang, membersihkan cat air yang berceceran setelah selesai melukis, membereskan mainan setelah selesai bermain. Sedikit lebih sulit diterapkan namun saya harus sedikit lebih kreatif dengan memberikan poin bintang, bagi anak yang berhasil mengumpulkan. Di akhir pekan poin dapat ditukar dengan buku atau mainan sesuai target yang dicapai.
· Bermain alat musik, alat musik yang kita mainkan sangat sederhana berupa
gendang dan tamborin namun bagi anak-anak dapat menciptakan suara yang gaduh
merupakan hal yang tak kalah menyenangkan.
·
Berolah raga, kedua buah hati saya sangat suka bermain air. Olah
raga renang selalu menjadi favorit anak saya. Dan bersepeda santai di minggu
pagi menjadi jadwal rutin kami sekeluarga.
· Melukis, membacakan dongeng sebelum tidur, membuat Nazwa (6) kaya akan kosa kata dan kreatif
memadu padankan warna. Karena terlalu kreatifnya meja dan dinding menjadi
sasaran aktifitasnya.
Tanaman strawbery hasil berkebun Nazwa di teras rumah |
Daya konsentrasi besar pengaruhnya
terhadap kecerdasan anak karena konsentrasi dibutuhkan untuk memproses
informasi.
Agar
anak dapat berkonsentrasi, maka dibutuhkan energi yang berasal dari makanan. Untuk
itu makanan yang bergizi merupakan faktor penting yang mempengaruhi konsentrasi
dan kecerdasan anak.
Untuk mendukung pertumbuhan otak dan sistem syaraf
mereka yang sedang cepat-cepatnya dan merupakan periode penting, para ahli merekomendasikan bahwa sejak lahir hingga
usia 5 tahun, anak-anak harus mendapatkan sedikitnya 150 mg DHA dalam sehari.
Hati-hati terhadap asupan gula karena kelebihan gula
dapat menurunkan daya konsentarsi pada anak. Asam lemak esensial omega-3 EPH
dan DHA sangat baik untuk nutrisi otak anak, saya selalu memberi suplemen minyak ikan yang kaya akan EPH dan DHA. Mencetak anak
cerdas, kreatif dan mandiri ala saya.
Tulisan ini diikutkan
dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar