A
Seperti biasa diawal tahun tepatnya di bulan Januari Jakarta menjadi langganan banjir. Diperkirakan hujan akan terus menguyur Ibu Kota dan sekitarnya hingga Februari nanti. Banjir besar terjadi setiap lima tahun sekali,ketinggian banjir tahun ini hampir mendekati tahun 2007, menurut berita yang saya baca di detik.com. Bendungan katulampa berubah menjadi tempat wisata, banyak pengunjung yang ingin melihat kenaikan debit air yang letaknya di kampung Bantar kemang Bogor.
Mengingatkan saya akan banjir di tahun 2007, dapat nilai D karena tidak bisa mengikuti salah satu ujian mata kuliah di Universitas swasta di daerah klender, Jakarta Timur. Akibat akses jalan tertutup banjir yang tingginya mencapai 1 meter yaitu setinggi dada orang dewasa. kemacetan dimana-mana, 8 jam waktu yang saya tempuh dari permata hijau-kp. melayu dan kp.melayu permata hijau saat itu.
Berbeda dengan tahun ini, saya hanya menyaksikan banjir dari layar kaca. Sudah satu tahun lebih saya dan keluarga pindah ke Bogor tempat asal kelahiran saya. Namun tidak jauh berbeda dengan di Jakarta, Bogor yang merupakan kota hujan setiap hari hujan menguyur kota yang terkenal dengan Asinannya itu. Cuaca menjadi sangat extrime, hampir membuat kaki saya mati rasa karena kedinginan.
Jas hujan dan payung menjadi barang yang wajib di bawa setiap hendak bepergian, Tidak ada bedanya dengan warga Jakarta. Akses kemana-mana jadi terhambat banjir begitu pula dengan warga Bogor yang sebagian penduduknya mencari nafkah di Jakarta. Dibawah kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI saya optimis masalah banjir dan kemacetan dapat diatasi. Harapan saya pak Jokowi dan Ahok dapat merealisasikan program yang sudah dirancangnya untuk menangulangi masalah banjir dan kemacetan di Jakarrta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar