Saat
ini sepeda motor masih menjadi kendaraan alternatif yang banyak dipilih
masyarakat untuk menghadapi kemacetan. Bentuknya yang ramping mampu menerobos
padatnya volume kendaraan terutama di pagi dan sore hari. Kendaraan alternatif
yang di buat pemerintah agar beralih ke
kendaraan masal belum mampu mengatasi kemacetan.
Dibutuhkan
waktu 1 jam perjalanan menuju ke tempat kerja dengan jarak tempuh 16 km menggunakan
sepeda motor di kota yang terkenal dengan kemacetannya ini. Padahal kalau tidak
mecet hanya 30 menit untuk sampai disana. Apalagi jika menggunakan kendaraan
umum, dibutuhkan waku lebih lama.
Sebagai
ibu yang bekerja, waktu sangat berarti bagi saya. Harus smart me-manage waktu
anatara bekerja dan mendidik anak. Begitu pula dalam memilih kendaraan roda dua
yang menunjang kegiatan sehari-hari.
Harus mendukung kebutuhan saya yang kinetik, tapi tidak banyak yang saya
ketahui tentang otomotif . Jadi saya serahkan urusan yang satu ini
kepada suami.
Sepeda
motor pertama yang saya beli adalah Yamaha Jupiter Z tahun 2005 di kota kembang
Bandung. Entah kenapa suami memilihkan sepeda motor jenis ini, padahal indusrti
otomotif yamaha sudah mengeluarkan sepeda motor pertama khusus perempuan. Yamaha Mio
dengan sistem automatic memudahkan perempuan untuk berkendaraan. Nampaknya
suami lebih tahu dan memahami saya seperti halnya yamaha memahami dan lebih
tahu kebutuhan konsumen akan sepeda motor yang keren, cepat dan canggih.
Sedikit
demi sedikit saya mulai belajar memahami sepeda motor yang semakin di depan
ini sebagai salah satu bentuk safety
dalam berkendara roda dua. Lima tahun lebih Jupi Z menemani saya malang
melintang menjelajahi ibu kotanya Indonesia. Desember, 2010 saya terpaksa
menjual motor kesayangan yang memiliki plat D 6596 EH ini karena alasan
ekonomi.
Alhamdulillah
suami mengantinya dengan yang lebih gagah Jupiter MX tidak peduli edisi yang
keberapa yang penting berwarna ungu.
“Makin cinta dech”, kataku.
“ama
siapa?”, tanya suami. “Yamaha donk.... dannn Ayah”, lanjutku.
Jalan-jalan yuk, pake motor Jupiter MX. |
Ada
hal lucu tentang motor baru saya, tanpa disadari bunyi klakson berubah jadi
lebih kecil. Sampai suatu hari adik
laki-laki meminjam karena sepeda motor vega R miliknya sedang di service.
“Tuil..(begitu
adik memanggil saya), motor udah keren, udah gagah tapi il feel denger bunyi klaksonnya”, sambil mengembalikan kunci kepada
saya.
Dan
ternyata ada masalah dengan spekernya, setelah itu saya gantian bawa Jupiter MX
ke bengkel yamaha langganan saya.
Bengkel langganan yamaha sewaktu masih di Jakarta |
“aku
ama teh Dina aja”, pilih salah satu rekan kerja ketika ikut nebeng.
“habis
enakeun bawanya”, tambahnya lagi dengan logat sundanya yang kental.
Padahal
bukan bawanya yang enak tapi karena motornya yang canggih didesign dengan baik
supaya si pengendara merasa nyaman.
Seperti halnya suami yang makin mengerti saya,
yamaha terus berinovasi menghadirkan sepeda motor sesuai tuntutan zaman.
Sebagai bentuk partisipasi peduli lingkungan yamaha menciptakan motor yang irit
bahan bakar dengan sistem fuel ijection.
Produk baru dari Yamaha Indonesia menciptakan mesin
injeksi semakin responsif, cepat dan irit.
New XEON RC hadir dengan memberikan nuansa racing (balap)
kepada masyarakat Indonesia. Bukan hanya performanya yang hebat, melainkan juga
memberikan kenyamanan perjalanan saat mengendarainya.
Ada baiknya kenali jenis motor sebelum menentukan
sepeda motor apa yang anda butuhkan, sesuaikan dengan kebutuhan. Yamaha Jupiter
MX masih jadi sepeda motor pilihan saya, apa pilihan anda?,
Kakak (kiri), narcis dengan Yamaha Vixionnya |
Tulisan ini diikutkan dalam
Yamaha Blog Competition